Kamis, 25 Oktober 2012

Bumi Akan Gelap Selama 3 Hari




NASA memprediksi bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari, dan istilahkan sebagai Blackout. Diperkirakan akan terjadi selama 3 hari yaitu tanggal 23, 24 dan 25 Desember 2012. Peristiwa ini disebabkan karena Posisi semua planet berada sejajar membentuk sebuah garis lurus. Sehingga planet yang berada di balik planet Pertama (Merkurius) akan terhalang mendapatkan sinar matahari.

Berikut translate kutipan pernyataan NASA mengenai fenomena Blackout tersebut :

Entah benar atau tidak, sebaiknya bersiap"lah, Jangan panik, tetap tenang, dan berdoalah. Ingatlah untuk lebih banyak senyum, lebih banyak mencintai, lebih banyak memaafkan.. setiap hari. Akan lebih baik untuk menghindari perjalanan jauh sepanjang bulan Desember 2012. NASA memperkirakan kegelapan total pada 23-35 Dec 2012 pada saat "sejajarnya alam semesta".

Ilmuan US memperkirakan perubahan alam semesta, kegelapan total pada planet (bumi, red) selama 3 hari dimulai pada 23 Des 2012. Ini bukanlah akhir dari dunia, ini adalah "kesejajaran alam semesta", dimana matahari dan bumi akan berada pada satu garis lurus untuk pertama kalinya. Bumi akan bertukar tem,pat dari dimensi ke 3 ke dimensi 0, lalu bertukar lagi ke dimensi ke 4.

Selama perpindahan ini, seluruh alam akan menghadapi perubahan besar, dan kita akan melihat Dunia yang benar" baru. (mungkin dimensi disini lebih ke arah posisi bumi kali yee ) Kegelapan selama 3 hari ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 23, 24 dan 25 Des, Selama kejadian ini terjadi, ketenangan adalah hal yang sangat dibutuhkan, saling peluk satu sama lain, berdoa, dan terus berdoa.

Beristirahatlah selama 3 hari ini. Dan mereka yang bertahan akan menghadapi Dunia yang benar" baru ... bagi mereka yang tidak bersiap" akan banyak yang mati karena rasa takut. Berbahagialah, nikmati waktu yang ada mulai dari sekarang. Jangan khawatir, dan berdoalah kepada Tuhan setiap hari.

Banyak sekali pembahasan tentang apa yang akan terjadi di tahun 2012, tapi banyak yang tidak percaya, karena mereka takut akan menciptakan kepanikan dan ketakutan pada semua orang. Kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi, tapi saya rasa tidak akan sia" untuk mempercayai NASA tentang persiapan yang harus dilakukan.


Semoga saja ini hanya sebuah ramalan belaka, tetapi jika benar selama 3 hari bumi tanpa sinar matahari tentu akan memicu ketakutan, depresi, halusinasi dan berbagai hal diluar alam pikiran kita. Bukan itu saja, tetapi di perkirakan memicu gempa bumi dan berbagai kejadian alam besar. Sebelumnya planet sejajar ini di prediksi terjadi tanggal 8 September 2012 tetapi hal itu tidak terjadi dan sekarang kembali keluar ramalan baru diperkirakan terjadi tanggal 23 - 25 Desember 2012
Semoga Allah SWT melindungi kita semua dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, amien ...

Minggu, 08 April 2012

Tour de Djogja

MTsN Model babat Study Religi dan Wisata, Kemarin pada tanggal 6 April 2012 rombongan sebanyak 9 bis diberangkatkan. Tujuan  Wisata tahun ini ke Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Masjid Demak, Candi Borobudur, Taman Kyai Langgeng, Pantai Parangtritis, Dan terakhir di Jalan Malioboro. Banyak pengalaman dan ilmu yang kami dapatkan dari Study Wisata Religi tahun ini, Termasuk saat mengunjungi makam Sunan Muria yang sangat tinggi, dengan tingkat jalan yang sangat miring dan licin sulit bagi kami untuk berjalan, tidak banyak dari kami yang sampai diatas. Di candi Borobudur kami mendapat tugas dari guru bahasa inggris untuk bercakap-cakap dengan turis luar negeri yang kebanyakan didominasi oleh turis Asia, Begitu pula pengalaman Wawan, Aziz (penulis),dan Eksan Di Malioboro yang kesasar (tersesat). Walau hampir seluruh rombongan naik becak, Wawan, Aziz (penulis),dan Eksan berjalan kaki hingga tersesat sampai Jl. KH Ahmad Dahlan. terus kami memutuskan untuk masuk kampung Kauman dan akhirnya kami menemukan jalan keluar yang tembus Masjid agung Jogjakarta, Kami pun kembali ke rombongan bis untuk melanjutkan perjalanan pulang. Tak lupa Kami mengambil beberapa foto di beberapa tempat wisata sebagai berikut



















Demikian, dan kami ucapkan terimakasih

Minggu, 19 Februari 2012

MTsN Model babat ke Genta Pare


Pare, merupakan tempat untuk menimba ilmu bahasa inggris. Siswa RMBI kelas 8 MTsN Model Babat tahun 2011/2012 pergi ke pare untuk melaksanaka program sekolah, yakni belajar bahasa inggris di Pare, tepatnya di Genta course. belajar di pare kami mendapat banyak pengalaman yang enak maupun yang gk enak. Genta course berada di jalan kemuning no. 36 pare kediri, beberapa photo kami ambil sebagai kenangan dari pare.
photonya sebagai berikut :

Masjid An-Nur adalah masjid agung di kota Pare

Anak ( 8A ) sedang berfoto di depan masjid An-Nur


Foto bareng anak kelas Intesive 4 di Garuda Park




Rabu, 04 Januari 2012

Sejarah Sunan Drajat

Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam beliau menyebarkan agama islam di desa Drajad sebagai tanah perdikan dikecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi
Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari surabaya maupun Tuban lewat Jalan Dandeles ( Anyer – Panarukan ), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaran pribadi.

Sejarah singkat
Sunan Drajat bernama keci I Syari­fuddin atau Raden Qosim putra Sunan Ampel yang terkenal cerdas. Setelah pelajaran Islam dikuasai, beliau me­ngambil tempat di desa Drajat wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan sebagai pusat kegiatan dakwahnya sekitar abad XV dan XVI Masehi. Beliau memegang kendali keprajaan di wilayah perdikan Drajat sebagai otonom kerajaan Demak selama 36 tahun.
Beliau sebagai Wali penyebar Islam yang terkenal sosiawan sangat memperha­tikan nasib kaum fakir miskin, terle­bih dahulu mengusahakan kesejahteraan sosial baru memberikan ajaran. Motivasi lebih ditekankan pada etos kerja keras, kedermawanan untuk mengentas kemiskinan dan menciptakan kemakmuran.
Usaha kearah itu menjadi lebih mudah karena Sunan Drajat memperoleh kewenangan untuk mengatur wilayahnya yang mempu­nyai otonomi.
Sebagai penghargaan atas keberha­silannya menyebarkan agama Islam dan usahanya menanggulangi kemiskinan dengan menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya, beliau memperoleh gelar Sunan Mayang Madu dari Raden Patah Sultan Demak I pada tahun saka 1442 atau 1520 Masehi.
Wewarah pengentasan kemiskinan Sunan Drajat kini terabadikan dalam sap tangga ke tujuh dari tataran komplek Makam Sunan Drajat. Secara lengkap makna filosofis ke tujuh sap tangga tersebut sebagai berikut :
1. Memangun resep teyasing Sasomo (kita selalu membuat senang hati orang lain)
2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo (didalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah. (dalam perjalanan untuk mencapai cita – cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
4. Meper Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu – nafsu)
5. Heneng – Hening – Henung (dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita – cita luhur).
6. Mulyo guno Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir bathin hanya bisa kita capai dengan sholat lima waktu)
7. Menehono teken marang wong kang wuto,
Menehono mangan marang wong kang luwe,
Menehono busono marang wong kang wudo,
Menehono ngiyup marang wongkang kodanan.
Maksudnya :
Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, .
Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin,
Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu,
serta beri perlindungan orang yang menderita.
Selain itu dalam sejarahnya Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang Wali pencipta tembang Mocopat yakni Pangkur. Sisa – sisa gamelan Singomeng­koknya Sunan Drajat kini tersimpan di Musium Daerah.
Untuk menghormati jasa – jasa Sunan Drajat sebagai seorang Wali penyebar agama Islam di wilayah Lamongan dan untuk melestarikan budaya serta benda­banda bersejarah peninggalannya Sunan Drajat, keluarga dan para sahabatnya yang berjasa pada penyiaran agama Islam, Pemerintah Daerah Lamongan mendirikan Musium Daerah Sunan Drajat disebelah timur Makam. Musium ini telah diresmikan oleh Gubernur KDH Tingkat I Jawa Timur tanggal 1 maret 1992.
Upaya Bupati Lamongan R. Mohamad Faried, SH untuk menyelamatkan dan melestarikan warisan sejarah bangsa ini mendapat dukungan penuh Gubernur Jawa Timur dengan alokasi dana APBD I yaitu pada tahun 1992 dengan pemugaran Cungkup dan pembangu­nan Gapura Paduraksa senilai Rp. 98 juta dan anggaran Rp. 100 juta 202 ribu untuk pembangunan kembali Masjid Sunan Drajat yang diresmikan oleh Menteri Penerangan RI tanggal 27 Juni 1993. Pada tahun 1993 I 1994 pembenahan dan pembangunan Situs Makam Sunan Drajat dilanjutkan dengan pembangunan pagar kayu berukir, renovasi paseban, bale rante serta Cungkup Sitinggil dengan dana APBD I Jawa Timur sebesar RP. 131 juta yang diresmikan Gubernur Jawa Timur M. Basofi Sudirman tanggal 14 Januari 1994.
(lamongan.go.id)

Selasa, 03 Januari 2012

Waduk Gondang Lamongan


Waduk Gondang Lamongan terletak 19 km arah barat Lamongan, di desa Gondang Lor dan Deket Agung Kecamatan Sugio. Sebagai tempat wisata, waduk ini terbilang cukup murah meriah. Untuk menuju waduk Gondang, ada beberapa cara yakni dengan kendaraan pribadi atau dapat juga menggunakan angkutan umum dari Lamongan menuju Gondang. Sebagai informasi, waduk Gondang ini diresmikan oleh Presiden Suharto tahun 1987. Luas waduk Gondang adalah 6,60 Ha dan kedalaman waduk Gondang sekitar 29 meter, kapasitas air normal mencapai 23 juta M3 mampu mengairi lahan pertanian seluas 8.412 Ha

Selain sebagai sumber irigasi pertanian, waduk Gondang Lamongan juga difungsikan untuk penyediaan kebutuhan air minum di beberapa daerah di Kabupaten Lamongan. Tak kalah pentingnya, waduk Gondang juga sebagai tujuan wisata untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di Waduk Gondang, pengunjung dapat menikmati keindahan waduk sambil memancing ikan. Tersedia pula perahu untuk mengelilingi areal waduk, dan beberapa fasiltas lain seperti tempat bermain anak-anak, sepeda air, dan kebun binatang mini yang dihuni sekawanan rusa, burung merak, dan satwa lainnya. Harga sewa perahunya-pun murah. Saat saya ke Waduk Gondang tahun 2007 lalu, sewa perahu di Waduk Gondang hanya 20.000 rupiah, (bandingkan dengan sewa perahu untuk melintasi sungai musi yang 50.000 rupiah, itupun yg paling murah) dan di tengah-tengah waduk kita bisa minta turun sebentar untuk menginjakkan kaki di pulau kecil di tengah waduk tersebut. Pulau di tengah waduk Gondang itu mirip pulau samosir di danau toba, lebih jelasnya lihat foto dibawah.

Di hutan sekitar kawasan waduk sering pula digunakan untuk tempat perkemahan. Tidak jauh dari lokasi waduk terdapat makam Dewi Sekardadu, putri Blambangan, istri Kanjeng Maulana Iskak yang juga disebut Mbok Rondo Gondang merupakan ibu Jaka Samudra atau Sunan Giri. Ditemukan tahun 1911 dan dipugar tahun 1917 oleh pemerintah.
Pada libur akhir pekan dan liburan panjang seperti lebaran dan tahun baru, jumlah pengunjung meningkat dari hari biasa dengan kenaikan bisa mencapai 300%. Mereka bukan hanya dari Lamongan saja, tapi juga dari daerah sekitar, mulai Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Jombang, Mojokerto Bojonegoro dan Tuban. Sebagaimana ditetapkan pada Perda Lamongan nomor 13 tahun 2004, untuk tiap pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 2000,- yang tentunya menjadi salah satu income PAD.
Potensi waduk Gondang sebenarnya masih perlu kembangkan untuk mengundang lebih banyak pengunjung. Misalnya dengan pembuatan dan penataan taman-taman lebih optimal untuk memperindah, memperhijau dan menyegarkan kawasan. Penyediaan fasilitas bermain anak-anak yang lebih menarik dan menyenangkan. Pengelolaan kebun binatang mini yang lebih baik dan penataan pedagang-pedagang kecil yang lebih rapi.

Nasi Boranan Khas Kota Lamongan


Lamongan memang terkenal dengan soto dan tahu campurnya. Namun ada satu lagi makanan khas yang ada di kota ini. Apa itu? Nasi Boran. Memang belum seterkenal soto dan tahu campur sih. Pasalnya makanan yang satu ini tidak dijual di luar kota Lamongan sebagaimana soto dan tahu campur, dua makanan yang sudah menjadi identias lain Lamongan. Nasi Boran khusus hanya dijual di Lamongan saja dan hanya di wilayah perkotaan.
Mencari nasi ini di Lamongan sangat mudah. Di tempat-tempat umum yang relatif ramai seperti stasiun, rumah sakit, alun-alun maupun perempatan jalan bisa ditemui penjaja Nasi Boran. Biasanya mereka akan bergerombol tiga atau empat penjual. Nasi Boran bisa dibungkus atapun dimakan di tempat panjual yakni di pinggir jalan, di rumah sakit, alun-alun, di stasiun maupun di tempat lainnya.
Melihat sekilas Nasi Boran nampak tidak ada bedanya dengan Nasi Bali. Sebab kuah kental Nasi Boran memang berwarna merah dan mirip kuah kental bali. Namun bila dirasakan ternyata rasanya jauh berbeda. Kuah kental Nasi Boran tidak manis seperti kuah bali dan memiliki rasa unik tersendiri. Konon kabarnya hanya orang desa tertentu di Lamongan yang bisa meracik bumbunya, yakni orang dari Desa Kaotan dan dari Desa Sawo. Di luar orang itu rasa keaslian kuah itu akan menjadi berbeda.
Budi Satria Maulana salah seorang pembeli Nasi Boran menceritakan, pernah orang tuanya dikasih racikan bumbu kuah Nasi Boran oleh orang Kaotan. Bumbu tersebut tinggal diseduh dengan air bisa langsung siap saji. Namun ketika dirasakan rasanya berbeda dari kuah asli yang dibuat oleh orang Kaotan.’’Saya tidak tahu apa penyebabnya. Faktanya memang rasa kuah itu berbeda,’’ kata Budi.
Sebab itupula yang melatarbelakangi nasi ini belum bisa di bawa ke luar Lamongan dan dikenal oleh banyak orang seperti soto. Padahal Nasi Boran mempunyai prospek untuk dijadikan sebagai identitas lain Kota Lamongan selain dua nama makanan yang selama ini sudah dikenal publik yakni soto dan tahu campur. Mayoritas orang di dua desa itu memang tidak berkarakter perantau sebagaimana orang Lamongan pada umumnya yang banyak menjual soto maupun tahu campur di kota-kota besar seperi Jakarta dan Surabaya maupun kota-kota lain di luar Jawa.
Nasi Boran ini sendiri memiliki tiga kekhasan. Pertama tentu saja kuah kental yang menjadi rasa dominan Nasi Boran yang tidak bisa dibuat sembarang orang. Kedua adalah para penjual Nasi Boran menaruh nasinya di Boran (tempat yang terbuat dari anyaman bambu) yang akhirnya menjadi nama nasi ini. Dan ketiga empok, berbentuk bulat yang terbuat dari tepung. Bila dimakan terasa empuk dan gurih.
Untuk lauknya sangat variatif. Tergantung pembeli mau memilih yang mana. Ada ayam, ikan bandeng, udang, ikat gabus, dan lain sebagainya. Tidak lupa Nasi Borang selalu dikasih dengan peyek sebagai lauk tambahan. Penasaran, datang ke Lamongan dan coba Nasi Boran.

Efek Rumah Kaca

Pengertian efek rumah kaca, Istilah efek rumah kaca atau dalam bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga bungaan. Mengapa para petani menanam sayuran di dalam rumah kaca ? Karena di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca. Suhu di dalam rumah kaca bisa lebih tinggi dari pada di luar, karena Cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan rumah kaca tersebut. itulah gambaran sederhana mengenai terjadinya efek rumah kaca atau disingkat dengan ERL.
kemudian dari pengalaman para petani di atas dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir. Lapisan atmosfir yang terdiri dari, berturut-turut : troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah Efek Rumah Kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca disingkat dengan GRK.
Seandainya tidak ada ERK, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 derajat C — terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya ERK, suhu rata-rata bumi 330 derajat C lebih tinggi, yaitu 150 derajat C. jadi dengan adanya efek rumah kaca menjadikan suhu bumi layak untuk kehidupan manusia.
Namun, ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan dengan pada tahun 50-an misalnya, saat ini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 derajat C lebih.
Hal tersebut bisa terjadi karena berubahnya komposisi GRK (gas rumah kaca), yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan, GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida. hal tersebut di atas juga merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang terjadi saat ini.
gambar di bawah ini merupakan contoh dari efek rumah kaca yang sudah berubah komposisi gas rumah kaca nya,

referensi ; bennysyah.edublogs.org, mbojo.wordpress.com